Senin, 07 Oktober 2013

Kepak Sayap Ibu buat sang ahli



Kepak Sayap Ibu  buat sang ahli

Sejak si sulung, Ester lulus masuk Perguruan Tinggi Negeri dan si bungsu, Samuel masuk salah satu SMP Negeri favorit di kota kami, keluarga kakakku menjadi sorotan warga sekitar. Ester semenjak TK sampai SMA memiliki segudang prestasi yang diraihnya. Dirumahnya yang berbagi bersama keluarga lain dipajang banyak piala dan piagam penghargaan atas segudang prestasi. Kemampuannya mewarnai, menyanyi dan bercasciscus salah satunya. Sedangkan adiknya, Samuel pernah mengikuti lomba olimpiade matematika, dan lomba mata pelajaran lain sewaktu dibangku SD dan selalu meraih prestasi di kelas. 

Di lingkungan sekitarnya keluarga kakak dipandang sebelah mata. Tapi kemudian banyak orang mulai segan dan menaruh hormat buat keluarganya setelah Ester lulus UMPTN tahun ini di fakultas TI. Tetapi dia lebih memilih kuliah di sebuah institut swasta berasrama yang harus ikut testing beberapa tahap untuk dapat diterima, dari pada di universitas negeri ternama pada jurusan yang sama. Karena Ester yakin mimpi memulihkan ekonomi keluarga terwujud bila lulus kelak melalui pilihannya. Cita-citanya dia duduk sebagai CEO disebuah perusahaan teknologi skala internasional. Mimpinya tentu saja tidak bisa terwujud begitu saja, ada proses yang dilalui. Perlu dukungan keluarga besar dan kemauan ibunya mewujudkan cita-cita si sulung. Sekalipun mereka sangat sadar butuh kekuatan mental dan kemauan baja mewujudkan mimpi si pemimpin kelak.Sebab kakakku hanyalah ibu rumah tangga merangkap pemulung dan suaminya hanya pengantar air isi ulang. Tapi jangan meremehkannya. Motto kakakku lumayan hebat yaitu ditengah badai sayapmu akan terangkat sampai ke puncak gunung.

Mensiasati Nutrisi di tengah Ekonomi Sulit
Sebagai seorang ibu, kakakku sangat memperhatikan nutrisi kedua anaknya apalagi dia sudah lama menjadi kader posyandu menambah wawasannya. Sejak hamil anak pertama kakakku sangat memperhatikan asupan nutrisinya. Sering dia mengingatkan aku kelak kalau menikah untuk mengingat pentingnya masa kehamilan 3 bulan pertama harus makan makanan bergizi, suplemen yang mendukung kehamilan serta menjaga kestabilan emosi.
Makanan bergizi itu tidak selalu berbiaya mahal. Kebutuhan karbohidrat dari beras dapat juga diperoleh ubi-ubian yang lebih murah. Sedang mensiasati kebutuhan protein pada daging lewat tahu, tempe, telur walau harga mengalami kenaikan tapi masih jauh murah dibanding daging sapi dan ayam. Makan sayuran berwarna dan buah yang dibutuhkan anak semasa dalam kandungan. Sayur bayam, kangkung ditanam diplastik bekas. Ketika harga tomat, wortel dan brokoli sangat murah kakak dengan rajin membuat jus sayuran. 
Makan sayur dalam jumlah lebih banyak dari nasi bagi kakakku suatu kewajiban. Buah-buahan diupayakan tersedia. sebagai ibu kakakku berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, sisa sortiran buah dan sayur untuk supermarketlah yang didapatnya. Tentu saja semuanya layak dinikmati. 

"Supaya anak menjadi pintar 3 bulan pertama kehamilan, ibunya wajib memperhatikan makanannya. Jangan males makan, tanam di pikiran ibunya, sekarang ini tulang dan otak anak dibentuk. Kalau muntah, selang berapa waktu harus makan lagi. Begitu tiap kali muntah. jadi tetap ada makanan yang masuk. Semuanya kan buat anak" jelas kakak panjang lebar. "Trus emosi dikendalikanlah, jangan meledak-ledak, rajin baca buku dengar musik yang relaks. semuanya perlu dukungan bapaknya. Biar anak pintar dan sehat. Kalau diawal baik anaknya pasti berprestasi." lanjut kakak bangga merujuk anaknya. "Yalah, aku ingat" aku menjawab. Senang rasanya punya kakak yang keren kayak ini.

Kehamilan kedua tentu saja gizi dan suplemen tidak berbeda sebab sejak awal kakakku selalu berujar “sehat bukan berarti mahal dan murah bukan berarti murahan”.  Dengan menanam bayam, kangkung di pot, membuat sendiri susu kedelai yang sehat, memakan tempe sebagai pengganti daging yang mahal salah satu siasatnya. Tapi kakak mempunyai trik jitu yang lain.

Menjadi pemulung  dilakoni kakak setelah selesai mengurus keluarga. Sering kakak bercerita dia mendatangi toko/minimarket  buah dan sayur yang menjadi langganannya. Dia tahu kapan waktu toko-toko itu memasok buah dan sayur segar baru baik lokal dan impor. Dan saat itu rezeki baginya, stok lama dibuang buah penyok sedikit dan kemasan robek. Pemilik toko tak mau repot mereka perlu orang seperti kakak yang menyortir buah dan sayur dengan cermat layaknya sewaktu ia masih bekerja sebagai quality countrol mana yang bisa digunakan dan tidak dan tentu saja gratis dan sisanya dijual untuk pakan ternak sebagai penambah pemasukan. Restoran dan hotel juga menjadi langganannya dalam hal plastik dan kardus. “Gengsi tidak ada dalam kamusku, seperti sayap burung elang aku yang menerbangkan anak-anakku bisa menjadi orang hebat” katanya selalu. Selain itu kakak menjadi kader pos yandu di lingkungannya. Sebagai kader pos yandu, info-info kesahatan dan menjadikan bagaimana anak-anak menjadi sehat diperolehnya.

Ibu Mendidik Anak Memanfaatkan Peluang
Jika anak-anak menjadi sehat maka dalam perkembangannya dituntut peran ibu yang bijak, tanpa mengesampingkan peran bapak. Ester dan Samuel diajarkan dalam kata dan kalimat yang benar, bukan mamam tapi makan atau macuk untuk kata masuk.us Mereka juga diajarkan bersosialisasi, bermain dengan teman-temannya. Jika ada perselisihan diantara anak Ester sering kali menjadi penengah temannya.
Anak-anak kakakku sejak umur 2-4 tahun suka bernyanyi dan berani tampil di depan. Samuel suka mengucapkan Pancasila ketika di TK di depan teman dan gurunya. Sedangkan Ester berani tampil bernyanyi ketika mengikuti Hut RI di lingkungan dan sekolah. Hal ini dimulai ketika mereka tampil dan ternyata ada yang salah ibunya tidak menghukum atau mencela tapi memuji keberaniannya kemudian memperbaiki letak kesalahan anak. Sering kakak memberi hadiah sederhana ketika mereka berhasil. Hal ini menambah semangat mereka dalam berkarya dan belajar.
Sejak keberaniannya mulai terlihat, kakakku mengikutkan anak-anaknya perlombaan-perlombaan yang mereka minati. Perlombaan menggambar, menyanyi, pidato dan lain-lain yang mereka sukai tanpa paksaan. Tentu saja terkadang membutuhkan biaya.

Nilai-nilai tanggung jawab dan menghargai suatu usaha
untuk mengikuti lomba yang membutuhkan dana mereka suka ikut membantu membersihkan plastik hasil pemulungan ibunya. Tentu saja kerja keras mereka untuk ikut lomba adalah menjadi pemenang. Sehingga mereka mengetahui secara perlahan bahwa suatu keberhasilan diperoleh lewat kerja keras.

Ester meraih banyak piala dan piagam penghargaan yang diikutinya baik tingkat sekolah, propinsi dan Nasional. Dia sekolahkan di salah satu perguruan swasta bergengsi di kota Medan dengan alasan dekat dari rumah tidak perlu ongkos. “Karena kami bukan orang kaya. Ester belajar sungguh-sungguh agar masuk program anak asuh agar semua kebutuhan sekolah ditanggung” kata kakakku dengan bangga.
Ester mengikuti les piano dan membayarnya dengan mengajar menjadi guru privat bagi anak guru pianonya dia juga dengan cara yang sama mengikuti kursus bahasa Inggris ditempat lain. Sedangkan Samuel sedikit berbeda, dia menyukai jadi ilmuwan. lebih berani menyuarakan hal dianggapnya salah, bahkan berani mengkritik gurunya. Sehingga oleh ibu Samuel diajarkan bagaimana cara menyampaikan suatu hal kepada yang lebih tua dengan sopan.

Kebersamaan Keluarga
Setiap malam kakakku makan bersama anak-anak, kadang bapak mereka ikut bersama kalau pekerjaannya sudah selesai. Memberi perhatian tugas sekolahnya, menemani mereka belajar, berdiskusi tentang lomba atau kegiatan apa yang sedang diikuti anak-anaknya. Sering juga ibunya ikut membaca buku pelajaran ketika ada soal yang sulit bagi mereka. Kepeduliaan ibu menambah ikatan kepada anaknya.

Ester dan samuel juga memiliki tanggung jawab berbagi tugas rumah. Sekalipun mereka berprestasi bukan berarti tidak bisa membersihkan rumah. Sebelum kuliah dan pindah ke asrama dia bertanggung jawab membersihkan rumah, mencuci dan mengepel sedangkan Samuel mencuci piring dan beres-beres hal lain. Diwaktu libur mereka wajib membantu pekerjaan ibunya memilah sampah plastik membantu ekonomi keluarga. Ingat dan sadari keadaan ekonomi kita. Jangan malu kita tidak mencuri. Sampah dan air isi ulang yang membuat cita-citamu terwujud. Bersakit-sakit dahulu lalu senang kemudian. Jangan menyerah adalah kuncinya” kalimat ini diulang-ulang kakak kepada anak-anaknya.
Aku berdecak kagum. Kalau nanti aku menikah dan berkeluarga akupun ingin anak-anak yang sehat dan kuat bukan hebat karena sokongan dana orang tua tapi karena kualitas mental dan prestasi cemerlang. Seorang ibu akan menjadi hebat buat anak-anaknya, membawanya terbang teruji ditengah badai sampai impian ibu terwujud. Menjadikan anaknya pemimpin berkarater kuat.

Diikut sertakan dalam lomba blog NUB